KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 10

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi DNS Server pada Debian 10. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi DNS Server nya, emang apasih yang dimaksud dengan DNS Server? Nah mari kita membahas sedikit tentang DNS Server.


Pengertian DNS Server

        DNS merupakan singkatan dari Domain Name Sistem. Jika kita diartikan kata per kata, maka DNS terdiri dari kata Domain yang artinya wilayah ataupun daerah, kata Name yang artinya nama, dan System yang artinya sistem. Jika DNS diartikan berdasarkan arti dari setiap kata yang ada di dalamnya, maka DNS dapat diartikan sebagai sistem penamaan wilayah ataupun daerah.  Jika diartikan secara lebih mendalam, maka DNS dapat diartikan sebagai sebuah sistem penamaan yang bekerja dengan jalan menterjemahkan IP Address (menjadi bentuk kata) untuk setiap website yang ada pada jaringan internet.


Cara Kerja DNS Server

1. User Query Initiation : Ketika Anda memasukkan nama website seperti ‘google.com’ ke dalam browser Anda, searching DNS untuk menemukan IP address-nya akan dimulai.  

2. Recursive Resolver Activation : Resolver, bagian dari DNS server, mulai melakukan searching dengan memeriksa cache-nya untuk melihat apakah IP address sebelumnya telah tersimpan untuk mempercepat proses search.  

3. Nameserver Consultations : Resolver “berkonsultasi” dengan nameserver root dan TLD untuk menentukan domain authoritative nameserver yang bertanggung jawab atas domain yang dicari.  

4. Authoritative Nameserver Lookup & Response : Authoritative nameserver memberikan IP address yang tepat, yang diteruskan resolver ke browser Anda untuk mengakses website. 

5. Caching for Future Efficiency : Setelah mendapatkan IP address, DNS server menyimpannya dalam cache-nya untuk mempercepat kunjungan di masa depan, sehingga jika website tersebut dikunjungi kembali, prosesnya akan lebih cepat.


Kelebihan DNS Server

1. Kemudahan Penggunaan : DNS memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, seperti www.contoh.com, alih-alih harus mengingat alamat IP numerik yang panjang dan kompleks. Ini membuat penggunaan internet menjadi lebih intuitif dan praktis bagi pengguna. 

2. Skalabilitas : DNS dirancang untuk mengelola skala besar dan kompleksitas infrastruktur jaringan. Dengan DNS, ribuan dan bahkan jutaan nama domain dapat dikelola dengan efisien dan diarahkan ke alamat IP yang tepat. Ini memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan internet yang cepat. 

3. Redundansi dan Ketersediaan Tinggi : DNS memungkinkan replikasi data dan distribusi server DNS di seluruh jaringan. Ini memberikan redundansi dan ketersediaan tinggi, sehingga jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat dialihkan ke server DNS lainnya. Hal ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan saat terjadi kegagalan pada server tertentu. 

4. Caching : DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 

5. Penemuan Layanan : DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang menghubungkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia.


Kekurangan DNS Server

1. Ketergantungan terhadap Server DNS : DNS bergantung pada server DNS yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang sesuai. Jika server DNS mengalami masalah atau kegagalan, dapat menyebabkan gangguan akses ke sumber daya internet. Ketergantungan pada server DNS membuat sistem rentan terhadap gangguan layanan atau serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 

2. Kecepatan dan Latensi : Proses DNS melibatkan beberapa langkah yang melibatkan pertanyaan dan respons antara server DNS. Ini dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Latensi jaringan atau kelebihan lalu lintas juga dapat mempengaruhi kinerja DNS dan mengakibatkan penundaan dalam pengambilan alamat IP. 

3. Caching Tidak Konsisten : Meskipun caching dapat mempercepat respons DNS dengan menyimpan data yang diterima, caching juga dapat menyebabkan masalah ketika ada pembaruan informasi. Jika ada perubahan alamat IP yang berkaitan dengan nama domain, beberapa pengguna mungkin masih menerima data yang telah kedaluwarsa dari cache mereka, menyebabkan akses yang tidak akurat atau gagal. 

4. Keamanan : DNS dapat rentan terhadap serangan DNS spoofing atau cache poisoning, di mana informasi DNS palsu atau tidak sah ditempatkan dalam cache DNS. Hal ini dapat menyebabkan pengguna diarahkan ke alamat IP yang salah atau terlibat dalam serangan phishing atau serangan lainnya. Perlindungan terhadap serangan semacam itu memerlukan langkah-langkah keamanan tambahan. 

5. Kurangnya Privasi : Secara default, permintaan DNS dan data yang dikirim dalam prosesnya dapat terlihat dan terekam oleh penyedia layanan internet (ISP) atau pihak ketiga lainnya. Ini dapat mengurangi privasi pengguna dan memungkinkan pengumpulan data tentang kebiasaan dan preferensi browsing.


Jenis-Jenis DNS Server

1. SOA (Start of Authority) : SOA mengacu pada Authority Name Server. SOA berguna untuk menyimpan informasi domain yang sedang terhubung dengan server.

2. A (Address) Record : Jenis DNS ini berguna sebagai penerjemah dengan mengubah nama domain menjadi IP Address. Tidak berhenti di sana, A Record dapat memetakan Fully Qualified Domain Name (FQDN) ke alamat IPv4. 

3. SRV (Service): Jenis DNS record satu ini dapat memberikan izin layanan. Contohnya VoIP atau instant messaging. SRV secara khusus berfungsi untuk spesifikasi data DNS.

4. AAAA (Quad A) : Jenis DNS ini berguna untuk menyimpan informasi host sekaligus menghubungkannya ke alamat IPv6. 

5. CNAME : CNAME merupakan jenis DNS yang melakukan redirect domain ke suatu IP Address. Jadi suatu website dapat memiliki “nama lain” untuk meningkatkan jumlah traffic. Penggunaannya sering dilakukan untuk menghilangkan subdomain agar pengetikan alamat web jadi lebih pendek. 

6. PTR (Pointer) : PTR atau Pointer digunakan untuk mengarahkan IP Address menjadi domain. Jika Anda menyadarinya, jenis DNS Records ini adalah kebalikan dari A (Address) Record.

7. ANAME : Jenis DNS Records ANAME hampir serupa dengan CNAME. Hanya saja ANAME merupakan akar dari domain website yang Anda gunakan. 

8. NS (Name Server) : Masih sama seperti jenis DNS Records sebelumnya, NS juga berguna menyimpan catatan server. Catatan tersebut nantinya akan digunakan untuk memetakan nama domain ke dalam suatu daftar dari server DNS.

9. TXT (Text) : TXT merupakan suatu catatan yang menyimpan informasi teks untuk sumber dari luar domain. Jenis DNS Records ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti verifikasi domain di search console dan validasi e-mail. 

10. MX (Mail Exchange) : MX adalah jenis DNS Records yang merekam server SMTP supaya dapat bertukar atau berkirim e-mail dalam suatu domain.


LANGKAH  LANGKAH INSTALL DAN KONFIGURASI DNS SERVER 

1. Silahkan Kalian masuk ke VirtualBox dan jalankan Virtual Machine Debian Server.


2. Jalankan Virtual Machine nya dengan menekan tombol "Start".


3. Login ke mode root dengan mengetik "root" pada menu login, dan masukkan password root kalian, dan konfigurasi IP dengan mengetik perintah "nano /etc/network/interfaces"



4. Ketikkan perintah seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan konfigurasi, dan ctrl+x untuk keluar dari konfigurasi.



5. Lakukan restart IP dengan mengetik perintah "/etc/init.d/networking restart".



6. Lalu chek IP dengan mengetik "IP addr"



7. Ketik perintah "apt install bind9 dnsutils".



8. Lalu ketik "y" untuk melanjutkan proses instalasi paket DNS servernya



9. Jika proses intalasi nya berhenti dan muncul perintah masukkan dvd 1 debian 10 nya, kalian tinggal pergi ke devices-optical drive-lalu masukkan file iso debian 10 dvd 1 nya.



10. Lalu tunggu proses instalasi hingga selesai.



11. Lalu setelah selesai proses instalasi paket DNS Server nya, silahkan masuk ke directory /etc/bind dengan cara masukkan perintah "cd /etc/bind" lalu "ls" untuk melihat ada file apa saja di dalam nya.



12. Lalu ketik perintah "cp db.local db.(user)".



13. Lalu "cp db.127 db.(oktet pertama ip kalian)".



14. Lalu kalian konfigurasi file db.(user) kalian dengan mengetik perintah "nano db.(user)".


15. Lalu kalian konfigurasi seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasinya.



16. Lalu konfigurasi file db.(oktet pertama ip kalian) dengan mengetik "nano db.(okter pertama ip kalian)"



17. Silahkan kalian ubah konfigurasi nya menjadi seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi.



18. Lalu ketik perintah "nano named.conf.default-zones".



19. Silahkan kalian scroll ke bawah dan tambahkan baris baru, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi.



20. masukan perintah "nano /etc/resolv.conf".


21. masukkan nameserver menjadi IP Server kalian, dan search menjadi nama Domain kalian, lalu ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi, Setelah itu kalian restart konfigurasi bind9 nya dengan memasukkan perintah "/etc/init.d/bind9 restart" dan pastikan sudah muncul "ok".



22. Ketik "systemctl status bind9.service" untuk melihat apakah konfigurasi DNS Server nya sudah running atau belum.



23. Selanjutnya kita perlu melakukan konfigurasi paket apache2 nya dengan cara kalian ketik "cd" dan masukkan perintah "apt-get install apache2".



24. Ketik "cd /etc/apache2/sites-available" untuk masuk ke directory tersebut dan ketik "ls" untuk melihat ada apa saja di dalam nya.




25. Lalu ketik "cp 000-default.conf (user).conf", lalu ketik lagi perintah "ls" apakah file yang kita copy sudah ada.



26. Silahkan konfigurasi (user).conf kalian dengan perintah "nano (user).conf"



27. Ubah bagian ServerAdmin menjadi email kalian, jika sudah silahkan klik ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi.



28. Silahkan kalian disable kan file 000-default.conf nya dengan perintah "a2dissite 000-default.conf".



29. Silahkan kalian enable kan file (user).conf kalian dengan perintah "a2ensite (user).conf".



30. Lalu kalian pergi ke directory html nya dengan perintah "cd / var/www/html/" lalu ketik "ls" untuk melihat apa saja yang ada di dalam nya.



31. Lalu kalian edit file index.html nya dengan perintah "nano index.html"



32. Silahkan kalian membuat web kalian dengan bahasa pemrograman html yang simple saja, jika sudah klik ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasinya.



33. Lalu restart konfigurasi apache2 nya dengan perintah "/etc/init.d/apache2 restart".



34. Ketik "cd" lalu masukkan perintah "nslookup (IP Server kalian)", setelah itu "nslookup (user).net"



Tahap pengujian 
1. Silahkan kalian masuk ke "control panel".


2. Pilih "network and Internet".


3. Lalu pilih "network and sharing center".


4. Lalu "change adapter setting".



5. Lalu pilih host-only adapter yang kalian gunakan lalu kalian klik.


6. Lalu pilih opsi "details".


7. Lalu lihat di bagian "IPv4 Default gateway dan IPv4 DNS Server" kita telah mendapat IP sesuai dengan apa yang telah kia setting tadi



8. Lalu kalian masuk ke cmd.


9. . Silahkan kalian ping ke IP Server kalian, dan jika status nya "TTL" maka kalian sudah terhubung ke Server.


10. Setelah itu kalian masuk ke Crome dan ketikkan DNS Server kalian.



11. Jika sudah dapat memunculkan Web hasil yang telah kalian coding di "index.html" tadi maka DNS Server kalian sudah berhasil.




Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda...

Comments

Popular posts from this blog

KONFIGURASI MAIL SERVER PADA DEBIAN 10

KONFIGURASI WEB SERVER APACHE PADA DEBIAN 10

KONFIGURASI FTP SERVER PADA DEBIAN 10