KONFIGURASI WEB SERVER APACHE PADA DEBIAN 10

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi Web Server Apache pada Debian 10. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi Web Server nya, emang apasih yang dimaksud dengan Web Server? Nah mari kita mengulik sedikit tentang Web Server.


Pengertian Web Server

    Web server adalah program yang menggunakan protokol HTTP untuk melayani file kepada client melalui halaman web. Beberapa web server terkemuka diantaranya ada Apache, IIS, NGINX dan masih banyak lagi. Web server sering kali digunakan sebagai dari paket program terkait internet dan intranet yang lebih besar untuk melayani email, mengunduh permintaan untuk File Transfer Protocol (FTP) dan membangun halaman web.


Cara Kerja Web Server

1. Permintaan dari User dan Memprosesnya : User akan memasukkan situs website yang ingin mereka akses ke dalam kolom pencarian browser. Setelah itu, browser akan mengirimkan permintaan data ke server website. Server kemudian akan memproses permintaan tersebut dengan cara menganalisis, mengambil data, menjalankan script, dan yang terakhir adalah mengirimkan hasilnya ke browser pengguna. 

2. User Menerima Respon : Setelah pemrosesan selesai, maka konten yang user inginkan akan muncul. Artinya, user akan menerima respon dan konten yang mereka cari sebelumnya akan muncul. Konten ini bentuknya bisa beragam, mulai dari teks, video, gambar, audio, dan sebagainya. 

3. Halaman Website Tampil : Terakhir, halaman website pun akan muncul kepada pengguna di browser yang user gunakan. Tampilannya akan sesuai dengan pengaturan yang sudah web developer tetapkan.


Fungsi Web Server 

    Fungsi utama web server adalah untuk menerima permintaan dari klien melalui HTTP atau HTTPS dan memberikan respon berupa halaman website HTML. Lebih dari itu, masih ada banyak fungsi lainnya yang tidak kalah penting, seperti:

1. Melindungi Keamanan Sistem : Pertama, kehadiran server menjadi pelindung keamanan sebuah website. Hal ini bisa terjadi berkat adanya fitur seperti TLS atau SSL encryption, autentikasi, dan sertifikat digital. Berbagai fitur ini data pengguna internet bisa senantiasa aman dan situs website bisa terjaga dari serangan peretas atau hacker. Proses transfer data dari web server pun bersifat privat sehingga keamanannya terjaga. 

2. Menjadi Penyimpan Log Server : Server juga memiliki fungsi penting sebagai pusat atau inti dari sebuah situs web. Fungsinya adalah untuk menjaga stabilitas website dengan penyimpanan log server. Server akan mencatat semua aktivitas terjadi seperti kesalahan, permintaan pengguna, dan lain sebagainya. Data log ini nantinya akan sangat berguna untuk pemecahan masalah dan analisis pada masalah yang ada di server. 

3. Penyedia Akses ke Database : Server akan berperan untuk menghubungkan aplikasi website dengan database. Artinya, website bisa mengambil data dari database untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna web. 

4. Menampilkan Konten pada Website : Karena memiliki fungsi sebagai pusat penyimpanan, maka server juga berperan untuk menyajikan konten website. Saat ada user yang mengakses website, sistem akan mengambil halaman website. Kemudian, baru sistem akan mengirimkannya ke browser lewat protokol HTTPS atau HTTP.  

5. Mengelola Sumber Daya yang Ada di Server : Di dalam server umumnya akan terdapat berbagai sumber daya yang sangat krusial untuk website. Contohnya, bandwidth, RAM, dan CPU. Web server memiliki fungsi yang besar untuk mengelola berbagai sumber daya tersebut. Ia akan mengelolanya dengan efisien agar bisa mengakomodasi segala aktivitas di website. Jadi, meskipun permintaan atau jumlah pengguna sedang tinggi, website tetap dapat berfungsi dengan baik tanpa ada kegagalan server.


Fitur-Fitur di Web Server

1. HTTPS/HTTP : Server website memiliki dukungan terhadap protokol HTTPS ataupun HTTP. Keduanya bisa server gunakan untuk menerima dan mengirimkan data melalui jaringan internet. 

2. Caching : Server website bisa menyimpan konten website di dalam cache. Tujuannya untuk membuat waktu akses jadi lebih cepat dan beban server bisa berkurang. 

3. Load Balancing : Server website memiliki fitur untuk membagi atau mendistribusikan beban kerja ke beberapa server yang lain. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja website. 

4. Dynamic Content Support : Web server bisa memproses permintaan untuk konten yang bersifat dinamis. Seperti contohnya adalah konten berupa program, skrip, ataupun aplikasi. 

5. Static Content Support : Server website pun bisa menyajikan konten yang sifatnya tidak hanya dinamis, tetapi juga statis. Contoh konten ini adalah video, gambar, file HTML, maupun jenis dokumen lainnya dari server. 

6. Logging : Sebuah server bisa melakukan pencatatan terhadap segala aktivitas yang terjadi di website. Baik itu berupa akses ataupun error. Data pencatatan ini berguna untuk bahan pemecahan masalah serta analisis untuk website. 

7. Server Side Scripting : Fitur ini memberikan dukungan terhadap beberapa bahasa pemrograman yang umum digunakan. Seperti contohnya Python, Ruby, PHP, dan lain sebagainya. 

8. Security : Terakhir, server bisa memberikan fitur keamanan untuk sebuah website. Keamanan tersebut berasal dari TLS atau SSL encryption, proteksi hacking, pembatasan akses ke website tertentu, hingga autentikasi pengguna.


Langkah - Langkah Konfigurasi Web Server

1. Jalankan Virtual Machine Debian yang telah kalian instal


2. Login ke debian nya menggunakan mode root, lalu lakukan konfigurasi IP dengan mengetik "nano /etc/network/interfaces",


3. Silahkan setting sesuai gambar di bawah ini, lalu tekan ctrl+s untuk menyimpan perubahan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi IP.


4. Masukkan file iso Debian 10 dvd 1 ke dalam virtual machine dengan cara klik opsi "devices" lalu "optical drive" dan pilih file iso 1 nya.


5. Lakukan instalasi paket Web servernya dengan perintah "apt-get install apache2".


6. tekan "y" untuk melanjutkannya


7. Lalu kalian cek apakah Web server nya sudah terinstall atau belum dengan memasukkan perintah tadi, yaitu "apt-get install apache2", jika muncul upgraded 0 newly installed 0 to remove 0 dan not upgrade 0 maka paket samba nya sudah berhasil terinstall.


8. lalu masuk ke directory Web servernya dengan mengetik perintah "cd /etc/apache2/sites-available/"


9. Lalu "ls" untuk melihat ada apa saja di dalam nya.


10. lalu Ketik "cp 000-default.conf (user).conf".


11. ketik "ls" lagi apakah user kita sudah tertambahkan atau belum.


12. Jika sudah ada silahkan masukkan perintah "nano (user).conf".


13. Lalu kalian ubah di bagian ServerAdmin menjadi Email kalian, jika sudah silahkan simpan perubahan dengan tekan ctrl+s, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi.


14. Lalu ketik perintah "a2dissite 000-default.conf" untuk me- nonaktifkan konfigurasi default nya.


15. Lalu nyalakan konfigurasi yang telah kita buat tadi dengan perintah "a2ensite (user).conf".


16. Lalu ketik "cd /var/www/html/".


17. Lalu ketik "ls" untuk melihat ada apa saja di directory tersebut.


18. Lalu ketik "nano index.html" untuk melakukan editing web dengan bahasa pemroggraman html.


19. Lalu kalian hapus semua yang ada di dalam situ, dengan cara tekan ctrl+shift+pgdown untuk melakukan pengeblokan, dan ctrl+k untuk menghapus nya.


20. Lalu kalian buat sendiri web yang kalian inginkan menggunakan bahasa pemroggraman html, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar editing.


21. Lalu kalian bisa cek apakah Web servernya berjalan atau tidak dengan mengetik perintah "systemctl status apache2.service".


22. Lalu kalian pergi ke control panel untuk melihat IP Server nya.


23. Pergi ke browser, dan ketikkan IP Server kalian pada kolom pencarian.


24. Jika sudah dapat memunculkan seperti apa yang telah kita edit di index.html tadi, maka kita telah berhasil membuat web server.


Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda...

Comments

Popular posts from this blog

KONFIGURASI MAIL SERVER PADA DEBIAN 10

KONFIGURASI FTP SERVER PADA DEBIAN 10